Jumat, 27 November 2009
Teori Motivasi
Kelas : 3EA03
Npm : 10207278
Matkul: Perilaku Konsumen
TEORI MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan (drive) internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan kebutuhan (needs).
Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan :
• Fisik : Lapar, haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olah raga, dsb.
• Psikis : Agresi, preservasi, kasih saying, tanggung jawab, kebebasan, dominasi, power, ekpresi diri, kebanggan, jati diri, meniru, dsb.
• Hasrat : Penerimaan, afiliasi, respek, status, apresiasi, pengembangan, kegembiraan, simpati, cantik, afeksi, kenikmatan, kepuasan, variasi, sosialisasi, berbeda, dsb.
Di samping itu, manusia juga perlu menghindari dari :
• Perasaan : Kecemasan, kepedihan, tekanan, depresi, imitasi, kehilangan, kesedihan, ketakutan, kesakitan, dsb.
Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sifatnya pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhinya. Banyak teori dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Teori motivasi paling dikenal adalah teori kognitif tentang kebutuhan manusia dari Abraham H.Maslow (1973) dan Herzberg.
Teori Motivasi Kebutuhan Maslow :
Motivasi kegiatan seseorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat (yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan, dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari tingkatan yang terbawah naik ke tingkatan yang diatasnya).
Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg :
Menurut Herberg, motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkat kepuasan (factor motivasi) dan atau untuk menekan rasa ketidakpuasan (factor hijienik).
Faktor - Faktor yang Menyebabkan Kenaikan Harga Daging Menjelang Lebaran
Sudah bukan menjadi hal yang luar biasa lagi, bila harga sejumlah bahan kebutuhan pokok menjelang lebaran pasti naik. Namanya juga hari lebaran, hari raya yang special untuk masyarakat yang beragama Islam yang wajib dirayakan setiap satu tahun sekali. Ketupat dan rending daging adalah menu yang biasanya dihidangkan pada perayaan hari Lebaran. Ibu-ibu berbondong-bondong pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok, walaupun harga sejumlah bahan kebutuhan pokok naik, ibu-ibu tidak memperdulikannya. Anggapan sudah “terbiasa” bila harga-harga sujumlah bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran naik, terlontar dari setiap mulut ibu-ibu. Contohnya saja daging ayam maupun daging sapi harganya saja bisa meroket.
Di Tangerang saja, khusus harga produk daging sapi, setiap hari sejak Senin (14/9) naik Rp1.000 per kg dari harga sebelumnya (setelah harga naik pada hari pertama puasa) Rp 60.000- Rp 62.000 menjadi Rp 63.000 - Rp 65.000 per kg. Selasa ini, harga komoditi tersebut mencapai Rp 65.000-Rp 67.000 per kg. Pedagang daging sapi memperkirakan, kenaikan itu masih akan terus terjadi setiap hari hingga sehari menjelang lebaran. "Bisa-bisa harga daging sapi mencapai harga Rp 70.000 sampai Rp 75.000 per kg," ujar Safri, pedagang daging sapi di Pasar Bengkok, Pinang, Kota Tangerang. Kenaikan harga daging sapi masih akan terjadi seperti diakui Anton, pedagang daging sapi di Pasar Baru Ciledug, Kota Tangerang. "Daging sapi ini banyak dibutuhkan dan pasti dicari orang untuk sajian buka puasa dan lebaran," jelas Anton. Selain daging sapi kenaikan harga terjadi pada daging ayam sebesar Rp 1.000 per kg. Sebelumnya, harga daging ayam ras Rp 24.000 sampai Rp 27.000 per kg naik menjadi Rp 25.000 sampai Rp 29.000 per kg.
Untuk di daerah Jakarta sendiri, kenaikan harga terus melaju pada daging sapi. Jika sepekan menjelang bulan puasa, harga produk ini naik dari Rp 62.000-Rp 65.000 per kg menjadi Rp 68.000-Rp 70.000 per kg. Kenaikan harga kembali terjadi pada pekan kedua puasa. Harga daging sapi naik menjadi Rp 72.000-Rp 75.000 per kg. Saat itu sejumlah pedagang daging mengatakan, kenaikan harga daging masih akan terjadi hingga menjelang Lebaran. Harga daging akan naik lagi menjadi Rp 80.000 per kg (Kompas,8/9). Namun, memasuki pekan ketiga harga daging sapi naik menjadi Rp 77.000-Rp 80.000 per kg. "Bisa-bisa menjelang Lebaran harga daging sapi mencapai Rp 100.000 per kg," kata Saimin, pedagang daging di Ciledug. Hal itu juga dibenarkan pedagang daging lainnya di pasar-pasar tradisional.
Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan-kenaikan harga daging di sejumlah daerah tersebut, diantaranya adalah konsumsi masyarakat akan daging yang meningkat tajam pada saat bulan puasa dan menjelang Lebaran, disamping ketersediaan daging yang terbatas. Faktor yang kedua adalah kurang meratanya distribusi daging ke daerah-daerah. Ini dapat menyebabkan ketersediaan daging yang sedikit dan menyebabkan harga daging menjadi melonjak naik dan masih banyak lagi faktor-faktor yang lainnya. Tetapi pada umumnya, masyarakat tidak memperdulikan harga daging yang melonjak tersebut, hal ini memang sudah biasa di waktu menjelang Lebaran.
Sumber :
http://www.kompas.com edisi Minggu 14 September 2008 dan edisi Selasa 15 September 2009
Rabu, 04 November 2009
Segmentasi Manfaat Suatu Produk
Nama : Deris Kharisma
Kelas : 3EA03
NPM : 10207278
Tgl : 5 November 2009
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
SEGMENTASI MANFAAT
1. Segmentasi Manfaat Untuk Produk Mie Instant
Segmen Manfaat | Demografi | Perilaku | Psikografis |
1. Ekonomi Harga Murah | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
2. Penyajian Praktis | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Kebutuhan Tertentu |
3. Rasa Enak & Nikmat | Keluarga Besar | Pecinta Makanan Instant | Selera Konsumen |
4. Merk Loyalitas Konsumen | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Hedonistik (style) |
5. Daya Tahan Tahan Lama | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
2. Segmentasi Manfaat Untuk Produk Sabun Mandi Batang/Padat
Segmen Manfaat | Demografi | Perilaku | Psikografis |
1. Kosmetik Melembutkan Kulit | Wanita | Pengguna Berat | Perawatan Kulit |
2. Kesehatan Melindungi Kulit Dari Kuman | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Aktivitas Sehari-hari |
3. Ekonomi Relatif Terjangkau | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
4. Pemakaian Lebih Hemat & Harum yg Cair | Wanita | Pecinta Parfum | Style |
5. Bentuk Sangat Menarik | Anak-Anak | Pecinta Mainan | Hedonistik (style) |
3. Segmentasi Manfaat Untuk Produk Rokok
Segmen Manfaat | Demografi | Perilaku | Psikografis |
1. Ekonomi Relatif Terjangkau | Laki-Laki | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
2. Rasa Beraneka Ragam | Laki-Laki | Pengguna Berat | Style |
3. Kemasan Menarik | Laki-Laki | Pecinta Seni | Orientasi Nilai Seni |
4. Merk Loyalitas Konsumen | Laki-Laki | Pengguna Berat | Hedonistik (style) |
5. Distribusi Mudah Didapatkan | Semua Kalangan | Pengguna Berat | Orientasi Nilai |
4. Segmentasi Manfaat Untuk Produk Sirup
Segmen Manfaat | Demografi | Perilaku | Psikografis |
1. Rasa Enak & Nikmat | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Style |
2. Merk Loyalitas Konsumen | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Style |
3. Kemasan Kuat & Tahan Lama | Ibu-Ibu | Pengguna Berat | Orientasi Nilai |
4. Ekonomi Relatif Terjangkau | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
5. Medis Tidak Mengandung Bahan Pengawet | Anak-Anak | Pecinta Minuman | Style |
5 Segmentasi Manfaat Untuk Produk Susu
Segmen Manfaat | Demografi | Perilaku | Psikografis |
1. Rasa Enak & Nikmat | Anak-Anak | Pecinta Es Krim | Style |
2. Kesehatan Kalsium utk Tulang | Lansia | Pengguna Berat | Penderita Osteoporosis |
3. Ekonomi Relatif Sesuai Kebutuhan | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Orientasi Nilai Otonom |
4. Kemasan Tersedia dlm Bentuk Sachet | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Praktis |
5. Merk Loyalitas Konsumen | Keluarga Besar | Pengguna Berat | Style |